Minggu, 26 Oktober 2014

KONSEP TIME VALUE OF MONEY



RESUME
KONSEP TIME VALUE OF MONEY

Sekarang ini, banyak perkembangan baru yang terkait dalam bidang ekonomi, seperti masalah mata uang, pola transaksi perdagangan dan sebaginya. Dalam hal ini yang perlu dikaji dalam bidang atau transaksi pasar modal. Terkait dengan aktivitas didalam pasar modal, banyak aspek yang perlu dicermati. Sebab aspek tersebut belum tentu sesuai dengan prinsip atau kaidah ekonomi islam seperti konsep time value of money dalam konsep ini tidak dapat dilepaskan dengan konsep diskonto. Konsep diskonto sangat penting dalam analisis teori modal dan investasi. Konsep time value of money atau yang disebut ekonom sebagai positive time prefference menyebutkan bahwa nilai komoditi pada saat ini lebih tinggi dibandingkan nilainya di masa depan.
Dalam buku nya syafi’i antonio bahwa manusia dianggap akan mengedepankan kepuasan untuk masa sekarang. Kalangan inilah yang menjelaskan fenomena bunga dengan rumusan yang dikenal dengan menurunya nilai barang di waktu mendatang dibanding dengan nilai barang di waktu kini. Singkatnya mereka menganggap bahwa bunga sebagai agio atau selisih nilai yang diperoleh dari barang-barang pada waktu sekarang terhadap perubahan atau penukaran barang diwaktu yang akan datang. Menurut boehm Bawerk, pendukung utama pendapat ini, menyebutkan tiga alasan mengapa nilai barang di waktu yang mendatang akan berkurang, yaitu sebagai berikut
1.      Keuntungan dimasa yang akan datang diragukan. Hal tersebut diragukan oleh ketidakpastian peristiwa serta kehidupan manusia yang akan datang, sedangkan keuntungan masa kini sangat jelas dan pasti.
2.      Kepuasan terhadap kehendak atau keinginan masa kini lebih bernilai bagi manusia dari pada kepuasan mereka pada waktu yang akan datang. Pada masa yang akan datang, mungkin saja seseorang tidak mempunyai kehendak semacam sekarang.
3.      Kenyataanya, barang-barang pada waktu kini lebih penting dan berguna. Dengan demikian, barang-barang tersebut mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan barang-barang pada waktu yang akan datang.
Alasan tersebut meyakinkan mereka bahwa keuntungan masa kini jelas diutamakan daripada keuntungan di masa yang akan datang. Dengan demikian modal yang di pinjamkan kepada seseorang pada saat sekarang lebih bernilai dibandingkan uang yang akan dikembalikan beberapa tahun kemudian. Bunga menurut penganut paham ini, merupakan nilai lebih yang ditambahkan pada modal yang dipinjamkan agar nilai pembayaranya sama dengan nilai modal pinjaman semula. Dengan kata lain, bunga serupa dengan perbedaan psikologi barang-barang masa kini dengan barang-barang pada masa yang akan datang, bukan perbedaan ekonomis.
Akan tetapi, paham ini pun bukan tanpa kelemhan. Benarkah manusi menganggap kehendak masa sekarang lebih penting dan berharga dari pada keinginan pada masa depan? Jika demikian, mengapa banyak orang tidak membelanjakan seluruh pendapatanya sekarang, tetapi menyimpanya untuk keperluan pada masa yang akan datang? Kenyataanya menunjukan bahwa banyak orang menahan keinginannya masa kini demi untuk memenuhi keinginan masa depan. Padahal mereka tidak dapat menduga apa yang bakal terjadi pada masa mendatang. Manusia mengupayakan berbagi cara untuk meraih masa depan yang lebih baik. Masa depan yang lebih bahagia dan sejahtera. Teramat sedikit fakta seseorang yang sehat sengja mengejar kebahagiaan hari ini dengan mengorbankan kebahagiaan dan kesejahteraan pada masa depan.
Dengan contoh ketika kita mempunyai uang sebesar Rp. 2.000.000,00.- sekarang dengan Rp. 2.000.000,00.- yang akan datang kalian akan memilih yang mana?
Jika ia menerima uang tersebut hari ini, ia dapat menginvestasikan uang tersebut pada suatu tingkat keuntungan sehingga tahun mendatang uang Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) telah menjadi lebih besar dari Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah). Dalam ekonomi konvensional itu disebut uang memiliki nilai waktu. Uang yang ada sekarang lebih disenangi daripada uang yang didapatkan pada waktu yang akan datang dalam jumlah yang sama disebut juga dengan time freference. Dan tentunya nilai sekarang dengan yang akan datang pasti akan berbeda.
Secara umum konsep time value of money yaitu nilai uang sekarang lebih berharga di masa yang akan datang. Dalam hal ini sudah di jelaskan di atas bahwasanya misalkan uang kita di simpan di bank dan tidak di ambil-ambil pasti akan bertambah bunga. Maka dari itu ketika konsep time value of money di terapkan dalam ekonomi syariah, tidak boleh karena islam tidak memandang konsep time value of money akan tetapi islam memandang economic value of time artinya waktu yang memiliki nilai ekonomi, bukan uang memiliki nilai waktu dalam buku adiwarman karim.



Sumber :
Muhammad. Dasar-dasar keuangan syariah.
Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah : dari Teori ke Praktik. Jakarta : Gema Insani, 2001
Karim, Adiwarman A. Makro Ekonomi. Jakarta: Gema Insani Press, 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar